Sabtu, 25 Mei 2013

Subhanallah, Inilah Kemukjizatan Alquran Tentang Teori Relativitas

Jumat, 09 Maret 2012, 13:53 WIB Komentar : 0 news.com.au Albert Einstein A+ | Reset | A- REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan Dunia sains modern di awal abad ke-20 M dibuat takjub oleh penemuan seorang ilmuwan Jerman bernama Albert Einstein. Fisikawan berkebangsaan Jerman itu pada tahun 1905 memublikasikan teori relativitas khusus (special relativity theory). Satu dasawarsa kemudian, Einstein yang didaulat Majalah Time sebagai tokoh abad XX itu mencetuskan teori relativitas umum (general relativity theory). Teori relativitas itu dirumuskannya sebagai E= mc2. Rumus teori relativitasyang begitu populer itu menyatakan kecepatan cahaya adalah konstan. Teori relativitas khusus yang dilontarkan Einstein berkaitan dengan materi dan cahaya yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi. Sedangkan, teori relativitas umum menyatakan, setiap benda bermassa menyebabkan ruang-waktu di sekitarnya melengkung (efek geodetic wrap). Melalui kedua teori relativitas itu Einstein menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetis tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang elektromagnetis dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat. Inti pemikiran kedua teori tersebut menyatakan dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama. Meski begitu,isi hukum fisik akan terlihat sama oleh keduanya. Dengan ditemukannya teori relativitas, manusia bisa menjelaskan sifat-sifat materi dan struktur alam semesta. “Pertamakali saya mendapatkan ide untuk membangun teori relativitas sekitar tahun lalu 1905. Saya tidak dapat mengatakan secara eksak dari mana ide semacam ini muncul, namun saya yakin ide ini berasal dari masalah optik pada benda-benda yang bergerak,” ungkap Einstein saat menyampaikan kuliah umum di depan mahasiswa Kyoto Imperial University pada 4 Desember 1922. Benarkah Einstein pencetus teori relativitas pertama? Di Barat sendiri ada yang meragukan bahwa teori relativitas pertama kali ditemukan Einstein. Sebab, Ada yang berpendapat bahwa Teori relativitas pertama kali diungkapkan oleh Galileo Galilei dalam karyanya bertajuk Dialogue Concerning the World's Two Chief Systems pada tahun 1632. *** Teori relativitas merupakan revolusi dari ilmu matematika dan fisika. Sejatinya, 1.100 tahun sebelum Einstein mencetuskan teori relativitas, ilmuwan Muslim di abad ke-9 M telah meletakkan dasar-dasar teori relativitas. Adalah saintis dan filosof legendaris bernama Al-Kindi yang mencetuskan teori itu. Sesungguhnya tak mengejutkan jika ilmuwan besar sekaliber Al-Kindi telah mencetuskan teori itu pada abad ke-9 M. Apalagi, ilmuwan kelahiran Kufah tahun 801 M itu pasti sangat menguasai kitab suci Alquran. Sebab, tak diragukan lagi jika ayat-ayat Alquran mengandung pengetahuan yang absolut dan selalu menjadi kunci tabir misteri yang meliputi alam semesta raya ini. Aya-ayat Alquran yang begitu menakjubkan inilah yang mendorong para saintis Muslim di era keemasan mampu meletakkan dasar-dasar sains modern. Sayangnya, karya-karya serta pemikiran para saintis Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah ditutup-tutpi dengan cara-cara yang sangat jahat. Dalam Al-Falsafa al-Ula, ilmuwan bernama lengkap Yusuf Ibnu Ishaq Al-Kindi itu telah mengungkapkan dasar-dasar teori relativitas. Sayangnya, sangat sedikit umat Islam yang mengetahuinya. Sehingga, hasil pemikiran yang brilian dari era kekhalifahan Islam itu seperti tenggelam ditelan zaman. *** Menurut Al-Kindi, fisik bumi dan seluruh fenomena fisik adalah relatif. Relativitas, kata dia, adalah esensi dari hukum eksistensi. “Waktu, ruang, gerakan, benda semuanya relatif dan tak absolut,” cetus Al-Kindi. Namun, ilmuwan Barat seperti Galileo, Descartes dan Newton menganggap semua fenomena itu sebagai sesuatu yang absolut. Hanya Einstein yang sepaham dengan Al-Kindi. "Waktu hanya eksis dengan gerakan; benda, dengan gerakan; gerakan, dengan benda,” papar Al-Kindi. Selanjutnya, Al-Kindi berkata,” ... jika ada gerakan, di sana perlu benda; jika ada sebuah benda, di sana perlu gerakan.” Pernyataan Al-Kindi itu menegaskan bahwa seluruh fenomena fisik adalah relatif satu sama lain. Mereka tak independen dan tak juga absolut. Gagasan yang dilontarkan Al-Kindi itu sangat sama dengan apa yang diungkapkan Einstein dalam teori relativitas umum. "Sebelum teori relativitas dicetuskan, fisika klasik selalu menganggap bahwa waktu adalah absolute,” papar Einstein dalam La Relativite. Menurut Einstein, kenyataannya pendapat yang dilontarkan oleh Galileo, Descartes dan Newton itu tak sesuai dengan definisi waktu yang sebenarnya. Menurut Al-Kindi, benda, waktu, gerakan dan ruang tak hanya relatif terhadap satu sama lain, namun juga ke obyek lainnya dan pengamat yang memantau mereka. Pendapat Al-Kindi itu sama dengan apa yang diungkapkan Einstein. Dalam Al-Falsafa al-Ula, Al-Kindi mencontohkan seseorang yang melihat sebuah obyek yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar menurut pergerakan vertikal antara bumi dan langit. Jika orang itu naik ke atas langit , dia melihat pohon-pohon lebih kecil, jika dia bergerak ke bumi, dia melihat pohon-pohon itu jadi lebih besar. “Kita tak dapat mengatakan bahwa sesuatu itu kecil atau besar secara absolut. Tetapi kita dapat mengatakan itu lebih kecil atau lebih besar dalam hubungan kepada obyek yang lain,” tutur Al-Kindi. Kesimpulan yang sama diungkapkan Einsten sekitar 11 abad setelah Al-Kindi wafat. *** Menurut Einstein, tak ada hukum yang absolut dalam pengertian hukum tak terikat pada pengamat. Sebuah hukum, papar dia, harus dibuktikan melalui pengukuran. Al-Kindi menyatakan, seluruh fenomena fisik, seperti manusia menjadi dirinya adalah relatif dan terbatas. Meski setiap individu manusia tak terbatas dalam jumlah dan keberlangsungan, mereka terbatas; waktu, gerakan, benda, ruang juga terbatas. Einstein lagi-lagi mengamini pernyataan Al-Kindi yang dilontarkannya pada abad ke-11 M. "Eksistensi dunia ini terbatas, meskipun eksistensi tak terbatas,” papar Einstein. Dengan teori itu, Al-Kindi tak hanya mencoba menjelaskan seluruh fenomena fisik. Namun, juga dia membuktikan eksistensi Tuhan, karena itu adalah konsekuensi logis dari teorinya. Di akhir hayatnya, Einsten pun mengakui eksistensi Tuhan. Teori relativitas yang diungkapkan kedua ilmuwan berbeda zaman itu itu pada dasarnya sama. Hanya saja, penjelasan Einstein telah dibuktikan dengan sangat teliti. Bahkan, teori relativitasnya telah digunakan untuk pengembangan energi, bom atom dan senjata nuklir pemusnah massal. Sedangkan, Al-Kindi mengungkapkan teorinya itu untuk membuktikan eksistensi Tuhan dan Keesaannya. Sayangnya, pemikiran cemerlang sang saintis Muslim tentang teori relativitas itu itu tak banyak diketahui. *** Relativitas dalam Alquran Alam semesta raya ini selalu diselimuti misteri. Kitab suci Alquran yang diturunkan kepada umat manusia merupakan kuncinya. Allah SWT telah menjanjikan bahwa Alquran merupakan petunjuk hidup bagi orang-orang yang bertakqwa. Untuk membuka selimut misteri alam semesta itu, Sang Khalik memerintahkan agar manusia berpikir. Inilah beberapa ayat Alquran yang membuktikan teori relativitas itu: ".... Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang kamu hitung.” (QS: Al-Hajj:47). "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs: As-Sajdah:5). "Yang datang dari Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (QS:70:3-4). “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya. Padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Naml:88). "Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (QS: 23:122-114) Karena kebenaran Alquran itu, konon diakhir hayatnya Einsten secara diam-diam juga telah memeluk agama Islam. Dalam sebuah tulisan, Einstein mengakui kebenaran Alquran. “Alquran bukanlah buku seperti aljabar atau geometri. Namun, Alquran adalah kumpulan aturan yang menuntun umat manusia ke jalan yang benar. Jalan yang tak dapat ditolak para filosof besar,” ungkap Einstein. Wallahualam... Redaktur : Heri Ruslan Sumber : berbagai sumber 56.607 reads Berita Terkait: Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Buah Anggur Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Sungai di Dasar Laut Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Api di Dasar Lautan Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Penciptaan Alam Semesta Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Rahasia Gunung

Jumat, 24 Mei 2013

12 PERINGKAT UN TERTINGGI TAHUN 2013

BISNIS.COM, JAKARTA-Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Denpasar, Bali mendominasi 12 siswa peraih nilai rata-rata Ujian Nasional murni tertinggi se-Indonesia pada tahun ajaran 2012-2013. Pengumuman resmi hasil UN tingkat SMA serentak dilakukan pada Jumat, 24 Mei 2013. "Ada beberapa sekolah yang meraih nilai rata-rata UN murni lebih tinggi dari nilai rata-rata sekolah. Artinya standar kesulitan pelajaran di sekolah itu lebih tinggi daripada standar kesulitan UN. Itu berarti sekolah-sekolah tersebut memang bagus," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam jumpa pers pengumuman hasil UN SMA/SMK sederajat, Kamis (23/5/2013). Berikut ini 12 siswa yang tercatat meraih rata-rata nilai UN murni tertinggi se-Indonesia: 1.Ni Kadek Vani Apriyanti-SMAN 4 Denpasar 9,87 2. Aditya Agam Nugraha-SMAN 1 Surakarta 9,78 3.Helena Marthafriska SN-SMA Metodist Medan 9,78 4.Made Hyang Wikananda-SMAN 4 Denpasar 9,76 5.Luh Putu Lindayani-SMAN 4 Denpasar 9,76 6.Elva Vidya-SMA Kristen 5 BPK Penabur 9,75 7.Gracia Isaura Raulina-SMAN 8 Jakarta 9,75 8.Putu Siska Apriliyani-SMAN 4 Denpasar 9,75 9.Nadia Anindita-MAN Insan Cendekia Ciater Serpong 9,75 10.Sarah Alya Firnadya-SMAN 8 Jakarta 9,73 11.Zulva Fachrina-SMAN 10 Samarinda 9,73 12.Putu Indri Widiani-SMAN 4 Denpasar 9,73 Mendikbud menjelaskan jumlah peserta UN SMA/SMK/MA tahun ajaran 2012-2013 adalah 1.581.286 siswa, dan siswa yang dinyatakan lulus UN berjumlah 1.573.036 siswa, sedangkan yang tidak lulus berjumlah 8.250 siswa. Hal itu menunjukkan tingkat kelulusan UN SMA/SMK/MA tahun ini mencapai 99,48% dan persentase ketidaklulusan adalah 0,52%. "Berarti persentase kelulusan tahun 2013 ini turun 0,02% dari tahun sebelumnya yang mencapai 99,5%". Selain itu, Nuh memaparkan jumlah peserta UN SMK sebanyak 1.106.140, dan siswa yang dinyatakan lulus UN SMK berjumlah 1.105.539 siswa, sedangkan yang tidak lulus berjumlah 601 siswa. "Berarti tingkat kelulusan untuk UN SMK tahun ini juga sangat tinggi, yakni 99,95%

Judul pos

Rabu, 22 Mei 2013

Pengenalan Sistem Komunikasi Serat Optik Fiber Optic Communications, Joseph C. Palais

Abstrak
Pada 30 tahun belakangan ini, telah dikembangkan sebuah teknologi baru yang menawarkan
kecepatan data yang lebih besar sepanjang jarak yang lebih jauh dengan harga yang lebih rendah
daripada sistem kawat tembaga. Teknologi baru ini adalah serat optik, serat optik menggunakan
cahaya untuk mengirimkan informasi (data). Cahaya yang membawa informasi dapat dipandu
melalui serat optik berdasarkan fenomena fisika yang disebut total internal reflection
(pemantulan sempurna). Secara tinjauan cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, informasi
dibawa sebagai kumpulan gelombang-gelombang elektro-magnetik terpandu yang disebut mode.
Serat optik terbagi menjadi 2 tipe yaitu single mode dan multi mode. Secara umum sistem
komunikasi serat optik terdiri dari : transmitter, serat optik sebagai saluran informasi dan
receiver. Pada transmitter terdapat modulator, carrier source dan channel coupler, pada saluran
informasi serat optik terdapat repeater dan sambungan sedangkan pada receiver terdapat photo
detector, amplifier dan data processing. Sebagai sumber cahaya untuk sistem komunikasi serat
optik digunakan LED atau Laser Diode (LD).
Kata Kunci : Serat optik, internal total reflection, mode, single mode, multi mode, transmitter,
saluran informasi, receiver, repeater, sambungan, modulator, carrier, source, channel coupler,
detector, amplifier, data processing,, LED, Laser Dioda (LD), photo detector.1. Maksud dan Tujuan
1.1 Maksud Penulisan
Untuk memenuhi tugas penulisan makalah pada mata kuliah seminar Program
Pasca Sarjana (Magister Teknik) Bidang Ilmu Teknik Fakultas Teknik, Program
Studi Elektroteknika dan Aplikasi LASER Universitas Indonesia.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Mempelajari struktur serat optik dan memahai prinsip perambatan.
cahaya pada serat optik baik tinjauan cahaya secara geometrik maupun
secara gelombang elektro-magnetik (teori moda).
1.2.2 Mengetahui bagaimana sejarah perkembangan teknologi serat optik.
1.2.3 Mempelajari keuntungan-keuntungan sistem serat optik dibandingkan
dengan sistem konvensional menggunakan kabel logam (tembaga).
1.2.4 Mempelajari dasar sistem komunikasi serat optik secara umum.
2. Sejarah Perkembangan Teknologi Serat Optik
Pada tahun 1880 Alexander Graham Bell menciptakan sebuah sistem komunikasi cahaya
yang disebut photo-phone dengan menggunakan cahaya matahari yang dipantulkan dari
sebuah cermin suara-termodulasi tipis untuk membawa percakapan, pada penerima
cahaya matahari termodulasi mengenai sebuah foto-kondukting sel-selenium, yang
merubahnya menjadi arus listrik, sebuah penerima telepon melengkapi sistem. Photophone
tidak pernah mencapai sukses komersial, walaupun sistem tersebut bekerja cukup
baik.
Penerobosan besar yang membawa pada teknologi komunikasi serat optik dengan
kapasitas tinggi adalah penemuan Laser pada tahun 1960, namun pada tahun tersebut
kunci utama di dalam sistem serat praktis belum ditemukan yaitu serat yang efisien. Baru
pada tahun 1970 serat dengan loss yang rendah dikembangkan dan komunikasi serat
optik menjadi praktis (Serat optik yang digunakan berbentuk silinder seperti kawat pada
umumnya, terdiri dari inti serat (core) yang dibungkus oleh kulit (cladding) dan
keduanya dilindungi oleh jaket pelindung (buffer coating)). Ini terjadi hanya 100 tahun
setelah John Tyndall, seorang fisikawan Inggris, mendemonstrasikan kepada Royal
Society bahwa cahaya dapat dipandu sepanjang kurva aliran air. Dipandunya cahaya oleh
sebuah serat optik dan oleh aliran air adalah peristiwa dari fenomena yang sama yaitu
total internal reflection.

 Teknologi serat optik selalu berhadapan dengan masalah bagaimana caranya agar lebih
banyak informasi yang dapat dibawa, lebih cepat dan lebih jauh penyampaiannya dengan
tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya. Informasi yang dibawa berupa sinyal digital,
digunakan besaran kapasitas transmisi diukur dalam 1 Gb.km/s yang artinya 1 milyar
bit dapat disampaikan tiap detik melalui jarak 1 km. Berikut adalah beberapa tahap
sejarah perkembangan teknologi serat optik :
• Generasi Petama ( mulai tahun 1970)
- Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya terdiri
dari :
􀂃 Encoding : Mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik.
􀂃 Transmitter : Mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya
termodulasi, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 μm.
􀂃 Serat Silika : Sebagai pengantar gelombang cahaya.
􀂃 Repeater : Sebagai penguat gelombang cahaya yang melemah di jalan
􀂃 Receiver : Mengubah gelombang cahaya termodulasi menjadi sinyal listrik,
berupa foto-detektor
􀂃 Decoding : Mengubah sinyal listrik menjadi ouput (misal suara)
- Repeater bekerja dengan merubah gelombang cahaya menjadi sinyal listrik
kemudian diperkuat secara elektronik dan diubah kembali menjadi gelombang
cahaya.
- Pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi 10 Gb.km/s.
• Generasi Ke- Dua ( mulai tahun 1981)
- Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran inti serat diperkecil.
- Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias inti.
- Menggunakan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkan 1,3 μm.
- Kapasitas transmisi menjadi 100 Gb.km/s.
• Generasi Ke- Tiga ( mulai tahun 1982)
- Penyempurnaan pembuatan serat silika.
- Pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 μm.
- Kemurniaan bahan silika ditingkatkan sehingga transparansinya dapat dibuat
untuk panjang gelombang sekitar 1,2 μm sampai 1,6 μm
- Kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s.
-
• Generasi Ke- Empat ( mulai tahun 1984)
- Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya bukan
modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang sudah
lemah intensitasnya masih dapat dideteksi, maka jarak yang dapat ditempuh, juga
kapasitas transmisinya, ikut membesar.
- Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi
langsung (modulasi intensitas).
- Terhambat perkembangannya karena teknologi piranti sumber dan deteksi
modulasi frekuensi masih jauh tertinggal.